Laman


MUKADIMAH

Menulis, sebuah aktivitas yang mungkin menurut banyak orang sangat sederhana.
Bagiku Menulis merupakan salah satu cara untuk melepas semua rasa dan apapun yang ada di dalam benak. Senang, sedih, kecewa , marah, gundah, bingung, dilema atau apapun itu,
insya Allah semua dapat aku tuangkan ke dalam sebuah tulisan.


Blog sederhana yang aku buat ini merupakan salah satu sarana untuk aku berbagi.
Aku tidak pernah Peduli jika ada orang yang tidak suka dengan apa yang aku Tulis.
Aku hanya Percaya bahwa tidak semua orang di dunia ini adalah orang baik.
Yang penting bagiku adalah bagaimana membentuk jasad yang berisi ruh ini menjadi lebih baik di mata
Tuhan, Orangtua, keluarga, sahabat, teman , dan orang2 di sekitarku.
Biarkan,, biarkan,, jika memang ada orang2 di luar sana yang tidak menyukaiku.
Karena aku yakin, selain mereka itu masih ada orang2 yang menyayangiku, mencintaiku dengan tulus, murni dan ikhlas.

Perkenalkan, aku Yusman Hidayat.. seorang seniman yang masih dibilang Pemula.
Aku mengenal dunia seni pertama kali saat bergabung dengan Organisasi Teater bernama TEATER PASUNDAN.
Lewat wadah itulah aku diolah menjadi seorang Seniman, berproses bersama teman2 yg lain, walau banyak yang menentang saat itu, walau banyak yang meragukan saat itu. Tapi kami tetap yakin bahwa kami bisa, dan semua itu terbukti.
Kami bisa .. Yaa .. Kami bisa !!

TEATER PASUNDAN .. JAYAAA !!


INI SEMUA TENTANG PROSES

INI SEMUA TENTANG PROSES

Minggu, 15 Januari 2012

SAYANGKU PADAMU .. WAHAI IBU ..

Wahai Ibu..
Dulu .. Saat Aku Masih Hanya Sekedar Janin ..
Kau Rela Menjadikan Perutmu Sebagai Tempat Tidurku
Kau Rela Berbagi Makanan Denganku ..
Bahkan Kau Rela Berbagi Nafas Denganku ..

Sembilan Bulan .. Bukankah itu Waktu Yang Lama Bu??

Dan Selama Itu Pula Kau Begitu Hati2 Menjagaku ..
Ayahpun Tak Letih Mencari Nafkah ..
Demi Memenuhi Gizi Terbaik Saat Dalam Kandunganmu..

Hingga Akhirnya Aku Bisa Melihat Dunia ..

Dalam Sakit Yang Kau Rasakan Saat Melahirkanku..
Kau Dengan Tulus Menyambutku Dengan Senyumanmu..
Ayahpun Tak Lupa Mengumandangkan Adzan Di Telingaku ..

Ibu ..

Kemudian Aku Beranjak Dewasa ..
Tak Sedikitpun Ketulusan Itu Hilang Darimu..
Kau Selalu Mengarahkanku Saat Aku Berada Pada Laju Tak Tentu
Bahkan Saat Emosi Ayah Memuncak Karena Ulahku..
Kau Melindungiku Dan Mencegah Ayah Agar Tak Marah Padaku
Walaupun Kau Tau Bahwa Aku Memang Salah Pada Saat Itu..

Maafkan Aku Ibu ..

Jika Aku Terlalu Sibuk Dengan Duniaku
Jika Aku Terlalu Berlebihan dengan Obsesiku..
Maafkan Aku ..
Jika Kebodohanku Membuat Menetesnya Air Matamu ..
se-Dewasa Apapun Aku ..
Tak Pernah Mau Aku Kehilangan Rasa Sayangmu..
Aku Sadar Aku Bukan Yang Terbaik ..
Tapi Aku Selalu Berusaha Untuk Menjadi Lebih Baik Bagimu Bu ..
Aku Ingin Kebahagiaan Selalu Setia Bersamamu ..

Ibu ..

Terimalah SembahSujud dr Ananda Kecilmu ini ..
Aku Sayang Ibu .. ;’)



- Yusman Hidayat -

Tidak ada komentar:

Posting Komentar